You need to enable javaScript to run this app.

DAMPAK WABAH COVID-19 BAGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 10 PANDEGLANG TAHUN 2021

  • Selasa, 13 Desember 2022
  • SmanioED
  • 0 komentar
DAMPAK WABAH COVID-19 BAGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 10 PANDEGLANG TAHUN 2021

DAMPAK WABAH COVID-19 BAGI PESERTA DIDIK KELAS XI
SMAN 10 PANDEGLANG TAHUN 2021
Oleh
Gawan Ribathi, S.Psi
[email protected]

 

ABSTRAK

Pendidikan merupakan salah satu bidang yang terdampak akibat wabah covid-19. Pmerintah mengeluarkan peraturan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh untuk meminimalisir penularan virus ini. Pembelajaran dalam jaringan (daring) menjadi alternatif yang menggantikan pembelajran konvensional. Akan tetapi, hal tersebut menuai banyak komentar dari peserta didik maupun tenaga pendidik. Oleh karena itu, penulis melakukan sebuah riset sederhana untuk mengetahui dampak wabah covid-19 bagi peserta didik. Dengan sampel mini riset yaitu peserta didik kelas XI SMAN10 Pandeglang dengan jumlah 177 peserta didik menggunakan metode pengumpulan data berbasis google form. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peserta didik mengalami bosan dan jenuh saat melakukan pembelajaran daring, peserta didik merasa pembelajaran daring kurang efektif serta terjadi banyak kendala saat pembelajaran berlangsung terutama masalah jaringan dan kuota internet.

PENDAHULUAN

Saat ini wabah covid-19 merupakan sebuah ancaman kesehatan yang sangat berbahaya dilihat dari kasus yang terkonfirmasi dan menimbulkan angka kematian yang sangat tinggi (Walker, dkk., 2020). Indonesia merupakan salah satu negara yang juga terpapar virus ini yang mana diketahui bahwa 157.859 orang terkonfirmasi positif covid-19 yang tersebar di 34 provinsi dan 415 kabupaten (Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Indonesia, 2020). Pemerintah menghimbau untuk menjaga jarak fisik (physical distancing), pembatasan sosial (social distancing), memakai masker, mencuci tangan, dan menjauhi dari keramaian.

Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa bagi berbagai bidang seperti sosial, ekonomi, parawisata, dan juga pendidikan. Covid-19 membuat pembelajaran tatap muka ditiadakan secara sementara yang bertujuan agar mampu meminimalisir penularan virus ini. Pembelajaran tatap muka diberhentikan sejak April 2020, untuk itu dibutuhkan alternatif lain dalam melakukan pembelajaran di sekolah. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring dilakukan sebagai alternatif pembelajaran yang digunakan oleh semua jenjang pendidikan dari TK hingga perguruan tinggi (Sadikin & Hamidah, 2020). Tentunya pembelajaran daring ini menjadi tantangan bagi pendidik agar mengemasnya dengan baik sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif (Sari, dkk., 2020).

Sekolah mengemas dan menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk siswa selama pembelajaran daring. Hal ini juga disesuaikan dengan kemampuan guru dan siswa dalam menerapkan teknologi serta biaya yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Tenaga pendidik dan siswa harus memiliki beberpaa fasilitas sebagai penunjang kegiatan belajar seperti gadget, laptop, jaringan internet dan kuota yang memadai. Media elektronik merupakan sarana penunjang kegiatan belajar secara daring yang sanagt penting agar mampu menunjang pembelajaran sehingga mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Chang, 2006). Pembelajaran daring dapat dilaksanakan karena hampir 64% warga Indonesia sudah terhubung dengan jaringan internet sehingga mampu mambantu dalam proses pembelajaran secara daring (Pakpahan & Fitriani, 2020).

Penggunaan internet dan teknologi menjadi salah satu cara penyampaian informasi dan pengetahuan yang menjadi alternative pembelajaran yang dilaksanakan (Zhang, dkk., 2004). Namun dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang seperti smartphone, laptop, atau tablet untuk mengakses informasi. Di Indonesia terdapat beberapa aplikasi yang disediakan oleh pemerintah sebagai sarana pembelajaran seperti LMS, rumah belajar, dan lain sebagainya. Selain itu tenga pendidik atau guru pula dapat melakukan pembelajaran tatap muka secara daring menggunakan aplikasi zoom meeting atau google meet dengan akses internet yang baik. Akan tetapi kendala yang ada mambuat peserta didik kurang berminat dalam melakukan pembelajaran daring tersebut.

Penelitian ini bertjuan untuk mengetahui respon peserta didik selama melaksanakan pembelajaran secara daring di masa pandemic covid-19. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI SMAN 10 Pandeglang tahun 2021 yang melakukan pembelajaran daring selama masa pandemi covid-19.

PEMBAHASAN

Pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan untuk meminimalisir penularan virus covid-19. Salah satunya dengan adanya social distancing seperti menghindari keramaian dan kontak fisik. Dunia pendidikan merepakan salah satu bidang yang terdampak dari wabah ini, dimana pembelajaran tatap muka (konvensional) digantikan dengan pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran secara daring merupakan pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai seperti gadget dan jaringan internet. Akan tetapi hal tersebut menjadikan salah satu kendala peserta didik dalam melakukan pembalajaran daring.

 

Berdasarkan hasil penelitian dengan subjek sebanyak 177 peserta didik menunjukkan hasil sebagaimana diagram di atas. Diagram tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 54% peserta didik mengalami kendala jaringan internet yang kurang memadai dalam pelaksanaan pembelajaran daring; 40% peserta didik mengalami kendala kuota internet, dan 6% peserta didik tidak memiliki alat belajar seperti handphone atau gadget untuk melakukan pembelajaran secara daring. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya dimana beberapa siswa mengakui bahwa kesulitan mengikuti pembelajaran online disebabkan oleh ketidaktersediaannya akses internet (Hasanah, dkk., 2020; Putri & Suastika, 2022).

Penggunaan smartphone  sebagai sarana penunjang pembelajaran pula menjadi salah satu alat yang harus diperhatikan penggunannya, mengingat hal tersebut dapat membuat peserta didik kecanduan dalam pemakainnya. Hal tersebut menimbulkan dampak negative pada pengguna seperti terpaparnya informasi yang salah atau pengunaan smartphone yang kurang bijak (Siddiqui & Singh, 2016). Selain itu, seseorang yang mengalami kecanduan smartphone pula akan bermasalah dalam bidang akademik dan sosial (Kwon, dkk., 2013). Hal ersebut sejalan dengan hasil penelitian yang diperoleh, yang dikethui bahwa sebagian besar waktu yang mereka miliki digunakan untuk memainkan gawai yang digunakan  untuk scroll sosial media.

Pembelajaran daring dilakukan menggunakan  ebagai aplikasi yang tersedia akan tetapi tenaga pendidik harus menyesuaikan dengan kemampuan peserta didik baikk secara pengetahuan dan biaya. Oleh karena itu aplikasi yang paling sering digunakan saat pemeblajaran dari yang dilakukan di SMAN 10 pandeglang dengan menggunakan aplikasi google class romm dan media whatsapp. Secara umum peserta didik merasa puas dengan pembelajaran yang fleksibel. Pembelajaran daring dapat dilakukan oleh peserta didik dengan waktu yang lebih fleksibel dari rumah masing-masing dengan sesekali mereka mampu membantu orang tua mereka di rumah. Penelitian yang dilakukan oleh Sun, dkk. (2008) yang menyatakan bahwa fleksibelitias waktu, metode pembelajaran, dan tempat pembelajran berpengaruh terhadap kepuasan terhadap pembelajaran. Akan tetapi dikarenakan terlalu lamanya melakukan pembelajaran daring membuat peserta didik merasa jenuh dan bosan saat melaksanakan pembelajaran, sebagaimana data yang diketahui sebagai berikut:

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa 38% peserta didik merasa bosan, 28% senang, 19% merasa tidak senang, dan 15% merasa sedih saat melakukan pembelajarn daring. Hal tersebut mereka kemukakan dengan berbagai alasan diantaranya tidak dapat berdiskusi saat melakukan pembelajaran, tidak mampu memahami pembelajaran dnegan baik, banyaknya tugas yang diberikan oleh guru, dan lain sebagainya. Selain pendidik ada peran penting orang tua pada kegiatan pembelajaran daring sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran. Hal tersebut diketahui berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Linawati (2020) yang menyatakan bahwa orang tua turut berperan penuh dalam pembelajaran dari yang bertugas sebagai motivator dan fasilitator saat peserta didik melakukan pemebalajaran daring. Oleh karena itu peserta didik akan merasa senang apabila orang tua mereka ikut pereran saat pelaksanaan pembelajaran daring. Dapat diketahui berdasarkan hasil penelitian bahwa 91% peserta didik merasa senang dan bahagia saat orang tua ikut membantu dalam kegiatan pembelajaran daring. Adapun 9% menyatakan bahwa mereka tidak senang saat didampingi orang tua saat pembelajaran.

Meskipun pembelajaran daring merupakan cara agarpembelajaran tetap berlangsung saat masa pandemi peserta didik berasumsi bahwa pelaksanaannya belum efektif karena sebagaian besar peserta didik kurang memamai pembelajaran terutama pada mata pelajaran eksak seperti Matematika, Fisika, Kimia. Bukan hanya itu, bebapa peserta didik pula mengalami kesulitan dalam pelajaran bahasa seperti Bahasa Inggris dan Bahasa Jerman. Hal tersebut sejalan dengan penelitian terdahulu yang menyatakan kurang efektifnya pembelajaran daring yang dilakukan pada masa pandemi (Putria, Maula, & Uswatun, 2020). Oleh karena itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa 97% peserta didik berharap segera melakukan pembelajaran konvensional dan 3% peserta didik mengharapkan pembelajaran daring tetap dilaksanakan.

KESIMPULAN

Pelaksanaan pembelajaran secara daring di SMAN 10 Pandeglang mengalami berbagai kendala terutama pada jaringan internet, biaya, dan juga alat belajar. Peserta didik merasa pembelajaran yang dilakukan kurang efektif karena mereka mengalami kesulitan dalam mempelajari beberpa mata pelajaran terutama mata pelajaran eksak. Oleh karena itu, dibutuhkan pendampingan orang tua dalam pembelajaran sehingga mampu membatu siswa saat mengalami kesulitan saat melakukan pembelajaran.

SARAN

Pada pelaksanaan pembelajran daring diharapkan guru atau tenaga pendidik mampu berkreasi dan berinovasi untuk membuat pembelajaran lebih menarik sehingga menarik peserta didik untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, dibutuhkan pula keterampilan dalam menggunakan teknologi secara optimal seperti mencari tips agar pembelajaran semakin interaktif. Selain peran guru, orang tua pula harus turut mendukung proses pembelajaran daring selama masa pandemi. Penelitin ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu, penulis berharap besar kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Chang, K. (2006). A Research Study on Students’ Level of Acceptance in Applying E- Learning for Business Courses – A Case Study on a Technical College in Taiwan. Journal of American Academy of Business, 8(2) : 265-270. 

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Indonesia. (2020). Data COVID-19 Global dan

Hasanah, dkk. 2020. Analisis Aktivitas Belajar Daring Mahasiswa Pada Pandemi COVID-19. Jurnal Pendidikan. Volume 1 No.  Indonesia. https://covid19.go.id/

Pakpahan, R., & Fitriani, Y. (2020). Analisa Pemafaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran

Pendidikan Biologi PGRI Pontianak. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi komunikasi, Vol 5 (1).

Putri, N.M.D.A., & Suastika, I.N. (2022).Problemaatika Pembelajaran Daring: Studi Kasus di SMAN 6 Denpasar. Media Komunikasi FPIPS, Volume 21, Number 2, Agustus 2022, pp. 203-210 DOI: https://doi.org/10.23887/mkfis.v21i2.47348

Putria, H., Maula, L.M., & Uswatun, D.A. (2020). Analisi Pembelajran Dalam Jaringan (DARING) Massa Pandemi Covid-19 pada Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu Volume 4 Nomor 4  Tahun 2020 Halm. 861 - 872

Sadikin, A & Hamidah, A. (2020). “Pembelajaran Daring Di Tengah Wabah Covid-19.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi 6(2):214–24.

Sari, Mustika, et.al. (2020). Analisis Pembelajaran Di Era Pandemik (Covid-19) Pada Program Jarak Jauh Di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19. JISAMAR (Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Researh), 4(2), 30–36.

Sun, P. C., Tsai, R. J., Finger, G., Chen, Y. Y., & Yeh, D. (2008). What drives a successful eLearning? An empirical investigation of the critical factors influencing learner satisfaction. Computers and Education. https://doi.org/10.1016Zj.compedu.2006.11.007

Walker, P., Whittaker, C., Watson, O., Baguelin, M., Ainslie, K. E. C., Bhatia, S., Ghani, A. C. (2020). The Global Impact of COVID-19 and Strategies for Mitigation and Suppression.  Imperial College COVID-19 Response Team.

Bagikan artikel ini:
Hj. Aan Qonaah, M.Pd

- Kepala Sekolah -

Assalamualaikum Wr. Wb.Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga website...

INFORMASI